Sibolga | BNF. news– Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pro JurnalisMedia Siber Sibolga-Tapteng Yasiduhu Mendrofa Bersama Pengurus
PSS angkat bicara terkait dugaan penistaan agama yang melibatkan oknum Aparatur Sipil Negara (ASN). Sabtu, (2/8/2025).
Yasiduhu Menyampaikan ketika di Konfirmasi oleh pengurus DPC PJS Sibolga-Tapteng melalui WhatsApp Group mengatakan, tindakan tersebut sangat merugikan kerukunan antar umat beragama di daerah dimana selama ini Daerah Sibolga-Tapteng damai dan harmonis.
Tapi seketika salah seorang Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di SMA Negeri 3 Sibolga Fajar Baihagi melontar suatu bahasa di sebuah media Sosial (Medsos) yang ber Rell by Swara Nauli Raya di Cap penistaan yang dapat memecah belah antar umat beragama,"ujar Yasiduhu yang kerap di panggil Yasmend dalam WhatsApp Group dengan rekannya. mengangkat isu sosial dan lingkungan tersebut,
Ia menambahkan, tindakan seperti ini tidak layak di tolerir dan di Basmi, yang mana hal dapat mengancam stabilitas sosial dan keamanan di wilayah Sibolga - Tapteng. Beberapa awak media yang tergabung dalam Pengurusan DPC Pro JurnalisMedia Siber Sibolga-Tapteng menegaskan, bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap tindakan yang mencemari keharmonisan.
"Kami mendukung penuh pihak kepolisian untuk segera menangkap pelaku penistaan agama, yang dapat membuat perpecahan antara umat beragama dan memberikan sangsi yang sesuai dengan perbuatannya," tegas Yasmend.
Kasus penistaan Agama ini dapat menarik perhatian publik karena menyentuh isu sensitif yang dapat memicu reaksi antar umat beragama juga di kalangan masyarakat khususnya di Sibolga-Tapteng.
di Samping itu juga. Kami mengapresiasi langkah cepat Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kota Sibolga dan DPC GAMKI Tapteng, GMKI, N-HKBP, Pemuda Katolik, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesi (BPKRMI) Sibolga, dan warga Muhamadiyah atas Eksis menyikapi kasus ini secara bijak dan langsung melaporkan kepihak yang berwajib di Polres Sibolga untuk mencegah provokasi yang bisa memicu konflik horizontal.
"Dengan cepatnya respons dari berbagai pihak, harapannya adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda." Tambahnya.
Dalam hal ini kami DPC Pro JurnalisMedia Siber, mengajak seluruh masyarakat Sibolga - Tapteng, untuk tetap menjaga kekondusifan antar umat beragama dan menjalin komunikasi serta kerjasama yang baik. Keberagaman adalah kekuatan, oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersatu dalam menghadapi isu-isu yang dapat membahayakan persatuan.
"Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai, serta saling menghargai perbedaan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang biarlah hukum yang memproses," Pungkas Yasmend.
(Atulee War/BNF)
0 Komentar