Pematangsiantar, bnfnews.com .
Shinta setiawanto adalah seorang Tuna Daksa memberikan hatinya dalam mencerdaskan generasi anak-anak bangsa, Shita Setiawanto untuk menyambung kebutuhan sehari-hari adalah berprofesi sebagai guru disalah satu sekolah Madrasah Aliyah swasta Alwasliyah 67 kota Pematangsiantar, Jalan Rajamin Purba.
Shinta Setiawanto mempunyai seorang putri, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah pulang mengajar dari sekolah dia juga membuka les privat dirumahnya. Patut kita apresiasi Shinta tetap semangat biarpun dalam kondisi berkebutuhan khusus dia selalu berusaha dan penuh semangat.
Ketika diawancarai Setiawanto berprofesi sebagi seorang guru sudah lima tahun di salah satu sekolah di kota Pematangsiantar
"Saya berprofesi sebagai seorang guru sudah lima tahun di Madrasah Aliyah swasta Alwasliyah 67 kota Pematangsiantar, yang berada jalan Rajamin Purba" katanya, Senin (19/5/2025) sekira jam 10.00 wib
Dia bercerita termotivasi sebagi seorang guru ingin menunjukkan diri bahwa meskipun saya seorang distabilitas bisa menunjukkan kemampuan serta punya kesempatan untuk berkarya
"Artinya biarpun saya berkebutuhan khusus (Tuna Daksa) kita harus bisa sehat seperti mereka, bukan hanya itu saja kita harus punya kompetensi bahwa kita bisa berekspresi lewat kompetensi yang ada pada kita masing-masing" ujarnya
Tujuannya berprofesi sebagai guru adalah untuk mendidik generasi muda agar memiliki keimanan, akhlak yang mulia, serta memiliki ilmu yang berkualitas.
"Saya juga ingin memotivasi stabilitas-stabilitas yang ada di Siantar-Simalungun agar tidak merasa minder dengan keterbatasan yang ada pada diri kita" ungkapnya dengan penuh semangat.
Ketika ditanya soal gaji yang diterima per bulan dari hasil bekerja dari mengajar Setiawanto menjawab? "upah yang saya terima dari gaji komite hanya sebesar Rp. 250.000.00 per-bulan" katanya dengan suara agak pelan seakan tertekan dalam hati
Dalam hal ini, Shinta Setiawanto agar Pemerintah terkhusus pihak yang berwenang agar memperhatikan orang-orang distabilitas, karena skill mereka ada tetapi pemerintah tidak memperhatikan.
"Perhatikanlah kami guru-guru distabilitas ini, dan minta tolong berikanlah kami kesempatan untuk mengikuti PPG, P3K, kami dari penyandang distabilitas pasti mampu tetapi hanya fisik kami saja yang membedakan dengan orang-orang biasa" pintanya dengan hati yang tulus. (Tim)
0 Komentar